Cedera olahraga sering terjadi pada atlet, pada non-atlet yang berolahraga rutin, juga pada yang hanya sesekali berolahraga di saat libur pekan. Semua bisa terkena.
Terkilir, cedera atau robek tendo dan ligamen akibat gerakan atau benturan kuat adalah normal. Tetapi jika terjadi akibat gerakan ringan saja, berarti tendo atau ligamen yang cedera sudah lemah terlebih dahulu sebelum terjadi cedera. Cedera yang terjadi berulang-ulang juga hanya terjadi pada tendo dan ligamen yang lemah, tidak pada tendo dan ligamen yang kuat. Begitu juga rasa tidak nyaman atau nyeri setelah berolahraga satu babak atau beberapa menit.
Serabut tendo dan ligamen yang lemah itu bisa karena masalah biomekanik (otot tidak seimbang, kelurusan tulang tidak tepat, atau teknik olahraga yang salah), tidak cukup aliran darah dan zat pertumbuhan, kekurangan mineral tertentu, atau pemulihan cedera yang tidak cukup waktu.
Tendo yang rusak ini dapat dilihat dengan USG muskuloskeletal. Faktor-faktor biomekanik yang membuat tendo lemah dan cedera olahraga berulang harus diperbaiki. Kekuatan dan aktivasi otot yang tidak seimbang diperbaiki dengan latihan kekuatan otot dan peregangan. Fungsi sensor gerakan sendi dilatih kembali. Kelurusan tulang diperbaiki dan diproteksi dengan brace khusus, kinesiotaping atau pemakaian alas kaki dan perlengkapan olahraga yang tepat. Teknik olahraga yang salah juga harus diperbaiki untuk mencegah olahraga berulang.
Melakukan pemeriksaan, diagnostik, rencana, program, evaluasi dan modifikasi fisioterapi dalam menanangani cedera olahraga.
Membuat program latihan menggunakan prinsip-prinsip olahraga dalam pencegahan cedera.
Memberikan edukasi tentang aktifitas olahraga yang baik dan benar.
Meningkatkan performa melalui edukasi latihan yang spesifik.
Jika anda, keluarga atau saudara anda mengalami cedera olahraga, kami siap membantu anda. Fasilitas latihan dan fisioterapis berpengalaman kami siap melatih orang yang anda cintai.